Netanyahu membanting pengakuan negara Palestina oleh Inggris, Australia, Kanada sebagai

Netanyahu membanting pengakuan negara Palestina oleh Inggris, Australia, Kanada sebagai "hadiah untuk terorisme"

Pada 21 September 2025, Inggris, Kanada, dan Australia semuanya secara resmi mengumumkan pengakuan mereka tentang negara Palestina. Langkah ini bertujuan untuk mendorong solusi dua negara bagian dan sebagian besar didorong oleh frustrasi atas krisis kemanusiaan di Gaza. \ r \ n \ r \ nshorthly Setelah pengumuman, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan kecaman yang kuat. Dia menggambarkan pengakuan sebagai "hadiah besar untuk terorisme," merujuk pada 7 Oktober 2023, serangan oleh Hamas. Netanyahu mengatakan bahwa memberikan legitimasi diplomatik kepada Palestina sekarang, tanpa jaminan yang cukup, berbahaya. Dia menyatakan bahwa negara Palestina "tidak akan didirikan di sebelah barat Sungai Jordan." \ r \ n \ r \ n Apa yang dikatakan Inggris, Kanada, Australia mengatakan? Dia menekankan korban kemanusiaan di Gaza sekarang tidak dapat diterima. Perdana Menteri Kanada Mark Carney berbicara tentang kemitraan untuk masa depan yang damai bagi kedua negara. Dia juga bersikeras pengakuan itu bukan hadiah untuk terorisme. Keputusan \ n \ n \ n- Australia dibingkai dengan cara yang sama: Harapan untuk menekan diplomasi ke depan dan mendorong komitmen dari pihak Palestina, khususnya mengenai pengecualian Hamas dari tata kelola. \ r \ n \ r \ n \ r \ nnetanyahu argumen dan kekhawatiran \ r \ n \ r \ nnetanyahu mengkritik waktu dan implikasi pengakuan. Poin utamanya: \ r \ n \ r \ n1. Menghargai Kekerasan: Dia mengklaim bahwa mengakui kenegaraan sekarang setelah 7 Oktober memberikan hadiah diplomatik untuk tindakan Hamas. \ r \ n \ r \ n2. Ancaman Keamanan: Dia berpendapat bahwa negara Palestina tanpa jaminan dapat mengancam keamanan Israel. \ r \ n \ r \ n3. Tidak ada negara bagian Palestina di sebelah barat Yordania: Dia menegaskan bahwa Israel akan menolak negara Palestina di wilayah di barat Sungai Yordania. \ r \ n \ r \ n4. Pertarungan Diplomatik: Netanyahu mengatakan Israel akan melawan langkah di arena diplomatik termasuk PBB. Dia menyebut pengakuan itu sebagai "propaganda fitnah" yang dimaksudkan untuk melewati diskusi tentang sandera dan perang. \ r \ n Wali \ r \ n \ r \ nREACTIONS di Palestina dan Komunitas Internasional \ r \ n \ n- Palestina Presiden Mahmoud Abbas menyambut pengakuan, mengatakan itu membantu bergerak menuju koeksistensi: negara Palestina yang tinggal bersama Israel dengan damai dan hubungan tetangga yang baik. \ r \ n \ r \ n-hamas juga menyebut pengakuan sebagai kemenangan perjuangan Palestina, tetapi mengatakan itu harus disertai dengan tindakan, bukan hanya kata-kata. \ r \ n \ r \ n- Beberapa pengamat internasional memuji langkah itu sebagai simbolis tetapi mencatat bahwa perubahan nyata tergantung pada tindak lanjut: mengakhiri perang, menangani krisis kemanusiaan, melepaskan sandera, dan memastikan pengakuan tidak hanya menjadi alat politik. \ r \ n \ r \ n Apa artinya ini ke depan \ r \ n \ r \ n- N- Cenderung meningkat antara Israel dan tiga negara. Pemerintah Netanyahu dapat merespons dengan langkah -langkah diplomatik atau perubahan kebijakan dalam negeri. \ r \ n \ r \ n- Pengakuan oleh Inggris, Kanada, Australia dapat mendorong lebih banyak negara untuk diikuti. Beberapa sudah menandai kemungkinan gerakan serupa. \ r \ n \ r \ n \ r \ n- Tetapi ada risiko: tanpa negosiasi dan jaminan yang jelas, pengakuan saja dapat memperdalam pemisah daripada mempromosikan perdamaian. Pertanyaan tentang peran Hamas, sandera, keamanan, perbatasan, dan bagaimana secara praktis mengimplementasikan solusi dua negara tetap menjadi masalah utama yang belum terselesaikan. Negara -negara yang mengakui memandangnya sebagai hal yang diperlukan untuk memulihkan harapan dan mendorong solusi damai. Bagi warga Palestina, ini adalah perkembangan simbolis dan politik yang penting. Bagaimana ini dimainkan sebagian besar tergantung pada gerakan berikutnya: apakah pengakuan mengarah pada tindakan atau kios sebagai retorika.

Bagikan